Pulau berhantu di Itali, Poveglia

Pulau berhantu di Itali, Poveglia – Italia adalah salah satu negara maju Eropa yang terkenal dengan sepak bola, dan merupakan pusat politik dan agama Barat. Hingga hari ini, Italia lebih maju dan modern, dan masih menyimpan rahasia sejarah yang misterius.

Pulau berhantu di Itali, Poveglia

Sumber : boombastis.com

regionedigitale – Pernahkah Anda mendengar tentang pulau tak berpenghuni Poveglia, yang hanya digunakan untuk pembuangan mayat? Hampir tidak pernah tahu, bukan? Ini sangat menakutkan. Tapi pulau ini nyata dan memiliki sejarah. Mengapa ada pulau seperti itu di Italia?

Poveglia adalah pulau tak berpenghuni yang terletak di Italia. Pulau ini dibangun oleh pemerintah Venesia dan digunakan sebagai karantina untuk epidemi antara tahun 1793-1814. Namun, ada beberapa perjalanan ke laguna di area misterius ini.

Konon pulau kecil ini menampung lebih dari 160.000 orang yang terinfeksi wabah dan menghabiskan sisa hidup mereka di sini. Pulau Povegllia disebut kuburan massal karena 50% tanah negara itu terdiri dari mayat. Pulau kecil ini terletak di antara Lazaretto Nuovo dan Lazzaretto Vecchio. Sisa-sisa ribuan korban wabah juga ditemukan.

Bahkan pemimpin militer Prancis Napoleon (Napoleon) menggunakan pulau itu untuk menyimpan senjata dan tempat pertempuran yang menewaskan banyak nyawa.

Sejarah Pulau Poveglia

Sumber : liputan6.com

Mengutip dari kompas.com, Pulau Poveglia disebutkan pertama kali dalam sejarah saat jatuhnya Kekaisaran Romawi pada tahun 421.
Saat itu, Pulau Pobella merupakan tempat perlindungan bangsawan Padua dan Este dari penjajahan.

Dipilihnya sebagai tempat perlindungan di Pulau Poveglia karena wilayahnya yang kecil, sehingga para bangsawan Padua dan Este meramalkan bahwa penjajah tidak akan menduduki Pulau Poveglia.
Waktu terus berjalan hingga Pulau Poveglia berkembang menjadi pemukiman yang cukup padat.

Pada 1379, Venesia diserbu oleh angkatan laut Genoa. Kejadian ini menyebabkan warga Povglia pindah ke kawasan Judeka. Kemudian, Poveglia menjadi tidak berpenghuni selama bertahun-tahun. Hingga 1645, pemerintah Venesia membentuk lima unit pertahanan segi delapan.

Salah satunya dibangun di pulau Povglia, yang menjadi pos pemeriksaan kapal yang memasuki Venesia pada akhir 1776. Lokasi karantina untuk pasien dengan wabah penyakit yang fatal. Pada 1793, beberapa kasus wabah yang fatal dilaporkan terjadi di beberapa kapal.

Khawatir wabah akan menyebar, Pulau Povglia kemudian digunakan sebagai area karantina untuk melindungi mereka yang terkena wabah penyakit. Siapapun yang mengalami gejala wabah akan segera diantar ke Pulau Poveglia. Mayat pasien wabah misterius dibakar untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Bahkan orang yang terkena wabah dan menunjukkan gejala yang sangat parah akan mati terbakar di Pulau Poveglia.
Sekitar 160.000 orang tewas di pulau Poveglia Legenda mengatakan bahwa orang-orang ini menjadi “hantu” di pulau itu.
Mendirikan rumah sakit untuk pasien gangguan jiwa dan penyakit abnormal

Pada tahun 1922, sebuah rumah sakit jiwa dibuka di Poveglia. Penduduk setempat mengatakan bahwa dokter itu gila dan jahat karena dia sering menyiksa dan membunuh banyak pasiennya dan membantai mereka dengan kejam. Pada akhirnya, dokter tersebut meninggal karena melompat (atau jatuh) dari menara lonceng. Kemudian rumah sakit ditutup pada tahun 1968, dan reruntuhan masih ada, perlahan-lahan ditutupi oleh tanaman hijau. Meski dinyatakan sebagai bekas panti jompo, ada bukti nyata yang bisa menampung pasien dengan gangguan jiwa. Dengan masa lalu yang demikian, tidak mengherankan jika keberadaan Poveglia dipercaya telah menarik perhatian para pemburu hantu dan peneliti paranormal.

Menurut legenda, seorang dokter yang sangat terkenal mulai melakukan eksperimen gila pada pasiennya.
Dalam prakteknya, dokter menggunakan alat seperti bor manual, palu, dan pahat.

Alat ini digunakan untuk melakukan laparotomi, yaitu operasi tengkorak dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Dikatakan juga bahwa dokter tidak membius pasien selama operasi tengkorak, sehingga selama periode ini, mereka sering menjerit dan menangis akibat sakitnya pasien reseksi perut.

Bahkan dokter menghukum pasien yang menolak dan menolak selama operasi. Mereka akan dihukum di menara lonceng dekat rumah sakit. Legenda mengatakan bahwa beberapa tahun kemudian, dokter tersebut mencoba bunuh diri dengan melompat dari menara lonceng karena tidak tahan dengan pelecehan para hantu di Pulau Poveglia.

Rumah sakit ditutup Pada tahun 1968, rumah sakit tersebut resmi ditutup. Setelah itu, sebagian wilayah Pulau Poveglia dipakai buat aktivitas pertanian dan penanaman.

Namun, ini tidak berlangsung lama, dan pulau Povglia ditinggalkan lagi. Poveglia masih melarang keras pengunjung yang tidak sah untuk masuk. Pada tahun 2014, “New York Daily News” melaporkan bahwa karena kemerosotan ekonomi yang cepat, Italia melelang pulau itu dan mengubahnya menjadi sebuah rumah. Ini menyebabkan kemarahan publik.

Pada tahun 2016, lima petugas pemadam kebakaran dari Colorado, Italia memutuskan untuk menyelamatkan lima petugas pemadam kebakaran dari Colorado setelah bermalam di pulau berhantu yang terkenal Poveglia (lokasi film “Plague Doctor”).Mereka tiba di pulau itu dengan taksi air dan memutuskan untuk menginap, tetapi ketika malam tiba, kegelapan mulai menghantui mereka. Biarkan mereka berteriak minta tolong.

Sebuah perahu layar di daerah itu mendengar suara mereka dan memanggil pihak berwenang Italia untuk menyelamatkan mereka. Saat ini Poveglia hanya digunakan sebagai tempat pengasingan dan tidak pernah digunakan sebagai tempattinggal lagi. Lokasinya juga tidak terbuka untuk umum.

Sejak Italia dilanda wabah penyakit Pada tahun 1576, ia diserang wabah Pes yang tidak dapat disembuhkan pada saat itu. Penyakit ini juga disebut “Wabah Hitam”. Orang Italia dikejutkan oleh wabah yang merenggut ribuan nyawa.

Akhirnya, mereka membawa jenazah ke Pulau Poveglia, sebuah pulau kecil antara Venesia dan Lido di Laguna Venesia. Ada jenazah yang dibakar di sana, ada yang berlubang, lalu dibuang.

Undang-undang yang mewajibkan pembuangan Pesickers ke Pulau Poveglia Hukum Italia tentang wabah telah diterapkan. Yang menakutkan adalah mereka tidak mempedulikan bayi, anak-anak atau orang tua, jika ada indikasi atau ciri penyakit Pess, maka dia akan segera diasingkan ke Poveglia dan mati.

Saat itu, sekelompok orang Eropa datang ke Poveglia untuk bersembunyi. Karena lokasinya yang strategis, Poveglia menyediakan tempat berlindung yang aman bagi mereka yang ingin melarikan diri dari Jerman dan kaum barbar Hun.

Pada abad ke-9, populasi Poveglia terus bertambah. Pada abad ke-14, Pulau Poveglia menjadi benteng pertahanan kapal musuh yang memasuki Venesia.

Namun, ketika wabah atau Black Death melanda Eropa, kejayaan Poveglia anjlok. Saat ini, kebijakan karantina diterapkan selama pandemi virus Corona. Banyak orang Italia meninggal karena wabah tersebut, dan dikatakan bahwa sepertiga orang Eropa meninggal sejak pagi hari setelahnya.

Untuk membedakan yang sakit dari yang sehat, Italia mengubah Poveglia menjadi pulau isolasi. Isolasi berasal dari kata dalam bahasa Italia qaranta yang berarti angka 40. Angka ini mengacu pada masa karantina orang yang dinyatakan berpotensi atau pasti terinfeksi.

Saat itu, sekelompok orang Eropa datang ke Poveglia untuk bersembunyi. Karena lokasinya yang strategis, Poveglia menyediakan tempat berlindung yang aman bagi mereka yang ingin melarikan diri dari Jerman dan kaum barbar Hun.

Namun, ketika wabah atau Black Death melanda Eropa, kejayaan Poveglia anjlok. Saat ini, kebijakan karantina diterapkan selama pandemi virus Corona. Banyak orang Italia meninggal karena wabah tersebut, dan dikatakan bahwa sepertiga orang Eropa meninggal sejak pagi hari setelahnya.

Untuk membedakan yang sakit dari yang sehat, Italia mengubah Poveglia menjadi pulau isolasi. Isolasi berasal dari kata dalam bahasa Italia qaranta yang berarti angka 40. Angka ini mengacu pada masa karantina orang yang dinyatakan berpotensi atau pasti terinfeksi.

Sumber : m.fimela.com

Kematian massal terus berlanjut. Orang-orang Poveglia yang frustrasi akhirnya membakar tubuh para pasien epidemi. Sebanyak 160.000 mayat dibakar di pulau kecil ini.

Saat Black Death berlalu, orang Venesia juga menghindari Pulau Poveglia. Bahkan, para nelayan enggan melaut di pulau tersebut karena kerap mendapatkan tengkorak atau tulang manusia.

Dengan kata lain, semua pasien rawat inap digunakan sebagai bahan percobaan Dokter menggunakan palu dan bor untuk melihat isi otak pasien.

Pasien di rumah sakit mencoba melarikan diri dan memberi tahu pihak Venetian. Namun, tidak ada yang mempercayai perkataan pasien tersebut, karena dianggap gila.

Nasib dokter bukan lagi malapetaka, ia dinyatakan meninggal dunia setelah terjatuh dari menara lonceng. Ada yang mengatakan dia bunuh diri atau dibuang oleh pasien di menara.

Sejak itu, Poveglia ditutup untuk umum. Pemerintah Italia beberapa kali ingin mengubah citra pulau dan mengirim beberapa penduduk untuk tinggal di sana.

Setiap orang yang mereka coba kirim terus kembali dan mengklaim bahwa mereka tidak tahan dengan Poveglia. Setiap malam, mereka mendengar jeritan dan penampakan.

Selama ini Poveglia hanya dimanfaatkan sebagai area peternakan. Tidak ada yang diizinkan memasuki Poveglia, apalagi hanya untuk bersenang-senang. Jika ditemukan, Anda akan dihukum karena perilaku tersebut ilegal.

Di masa lalu, orang yang terinfeksi epidemi dibuang dan diasingkan ke pulau Poveglia di lepas pantai Venesia dan Lido, Italia. Sejauh ini, lokasi tersebut dijuluki “Pulau Hantu” karena masa lalunya yang suram dan kelam.

Penjelajah perkotaan Inggris Matt Nadin (40 tahun) dan Andy Thompson (54) baru-baru ini menginjakkan kaki di pulau hantu Poveglia. Mereka merekam perjalanannya saat mengunjungi pulau kecil yang hampir tidak pernah mereka sentuh selama beberapa dekade.

Video tersebut juga menunjukkan bagian dari bekas rumah sakit jiwa yang merupakan eksperimen lobektomi manusia yang dilakukan sekitar tahun 1920-an. Lobektomi adalah operasi otak untuk pengobatan gangguan mental, dan prosedur ini sekarang dilarang karena kelumpuhan.

Matt, seorang salesman dari Sheffield, South Yorkshire, mengupload video tersebut ke saluran YouTube-nya, yang dikenal sebagai “Finders Beepers History Seekers” (Finders Beepers History Seekers). Sering ditemukan bahwa Matt dan Andy menjelajahi tempat-tempat bersejarah dan ditinggalkan bersama-sama.

mengutip The Sun ucapan Matt, Rabu (28/10): “Ini benar-benar menakutkan. Anda bahkan bisa melihat bahwa supir taksi itu ketakutan, tidak hanya di polisi, tapi di tempatnya sendiri, dia tidak cukup cepat …

Matt mengatakan pulau itu penuh dengan asal usul suram. Banyak orang tewas di situ .

“Saat Anda berjalan di sepanjang pulau, Anda akan benar-benar merasakan kengerian di sana.”

Matt berkata: “Mereka membakar semua mayat dan meninggalkannya di tempatnya. Pulau atau apa pun tidak pernah benar-benar dibersihkan dengan benar, jadi semuanya dibiarkan seperti itu.”

Ketika pulau itu jadi rumah sakit jiwa serta mendorong orang ke situ, mereka mulai melaksanakan penelitian gila itu . Mereka menggunakan eksperimen untuk melakukan hal-hal buruk.

“Saat kami di sana, kami mendengar bel berbunyi. Menyeramkan, yang benar-benar membuatku takut. Itu seperti sebuah pertanda,” kata Matt.

Menurut Matt, seluruh tempat di pulau itu sungguh aneh dan menakutkan. Lihat saja ubin dan lengkungannya untuk mengetahui bahwa awalnya akan menjadi bangunan yang indah.

Hanya dengan melihatnya, Anda tahu bahwa hampir tidak ada yang menginjakkan kaki di sana selama beberapa tahun terakhir. Tanpa coretan atau apapun, semuanya akan pecah secara alami.

Alam benar-benar mengambil alih. Ini memang tipikal film horor, yang mencakup semua tanaman merambat. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan Matt.

Jika dilihat dari atas, Anda akan melihat pemandangan yang sangat menawan. Ini seperti pulau dengan resor mewah.
Namun nyatanya, pulau tersebut disebut-sebut sebagai tempat paling angker di dunia.

Pulau Poveglia, yang terletak di antara Venesia dan Lido Lagoon di Italia, dikatakan sebagai pulau paling berhantu di dunia.
Masyarakat sekitar bahkan mengatakan hantu itu kuat dan bisa merugikan manusia.

Hantu Pulau Poveglia adalah tempat paling berhantu di dunia
Karena kisah-kisah tragis tersebut, ada cerita tentang penemuan hantu dan kerusuhan di Pulau Poveglia.

Beberapa orang mengatakan mereka mendengar jeritan menyakitkan, jeritan dan tangisan, yang diyakini sebagai hantu seorang pasien penyiksaan di sebuah rumah sakit di Pulau Poveglia.

Beberapa orang bahkan mengira bahwa batuk tersebut disebabkan oleh hantu yang diganggu oleh wabah penyakit pada masa penjajahan Venesia.

Cerita lain mengatakan bahwa hantu di gedung rumah sakit itu sangat kuat.
Hantu tersebut dapat menyentuh, mendorong, memukul atau bahkan mencekik orang yang mencapai lokasi tersebut.

Sebuah keluarga pernah berencana membangun vila di pulau Poveglia untuk liburan.

Namun, mereka tidak tinggal lebih dari sehari, jadi mereka tidak pernah kembali ke Pulau Poveglia.

Keluarga tidak memberi tahu mereka apa yang terjadi.
Dari penyebaran cerita tersebut, wajah gadis dalam keluarga tersebut rontok sehingga menyebabkan pendarahan hebat.
40 jahitan dijahit di wajah anak malang itu.

Seorang pria pernah ke pulau Poveglia dan mendengar suara yang memerintahkan dia untuk segera meninggalkan pulau itu.
Sejak itu, orang tersebut tidak pernah kembali ke Pulau Povglia.
Menurut laporan, seorang pembawa acara TV di Amerika Serikat juga memiliki pembawa acara TV saat menyiarkan “Seri Saluran Perjalanan” Petualangan Hantu “” untuk rumah sakit.

Nelayan enggan mendekati Pulau Poveglia karena kerap menemukan tulang manusia di jaring ikannya.

Puluhan tahun telah berlalu sejak kejadian itu. Meski begitu, rumor tentang “Pulau Mati” Boveria masih terus berembus. Penduduk lokal yang tinggal di dekat pulau Poveglia bahkan mengaku sering mendengar lonceng dari pulau tersebut. Nyatanya, tidak ada lagi lonceng di Pulau Povglia!

Kabar itu begitu kuat sehingga banyak orang memburu hantu di pulau Poveglia dan memotret catatan perburuan mereka. Menurut telegraph.co.uk, kabar mengejutkan ini datang belum lama ini saat Pulau Poveglia dijual. Pemerintah Italia berharap pulau tak berpenghuni dan rusak ini akan menjadi hotel mewah dan objek wisata biasa, bukan tempat berburu hantu.