Jalan panjang Untuk Memecahkan Masalah Ekonomi Italia

Jalan panjang Untuk Memecahkan Masalah Ekonomi Italia – Biro Statistik Nasional Italia (ISTAT) memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Italia akan menyusut 8,3% tahun ini. Semua ini tidak dapat dibedakan dari pandemi Covid-19.

Jalan panjang Untuk Memecahkan Masalah Ekonomi Italia

Sumber : finance.detik.com

regionedigitale – Dalam laporan prospek ekonomi yang disampaikan pada Senin (8 Juni 2020), ISTAT menurunkan perkiraannya dari perkiraan pertumbuhan 0,6% pada Desember 2019. Saat itu, Covid-19 belum menjadi epidemi global.

Langkah-langkah penguncian pemerintah untuk mengekang penyebaran Covid-19 menyebabkan penutupan sebagian besar pabrik dan industri jasa dari Maret hingga April. Reuters mengutip pernyataan ISTAT, Senin (8/6/2020): “Penurunan produk domestik bruto (PDB) tahun ini terutama akan bergantung pada penurunan permintaan domestik setelah pengurangan pasokan.”

ISTAT juga memperkirakan pengeluaran rumah tangga akan berkurang 8,7% dan investasi akan berkurang 12,5%. “Prediksi” ISTAT masih lebih baik dari Bank of Italy -9,2% dan Komisi Eropa -9,5%. Sedangkan itu, penguasa memprediksi perkembangan ekonomi -8,0%. ISTAT memprediksikan ekonomi akan pulih sebagian tahun depan, dengan perkembangan PDB paling tidak 4,6%.

ISTAT meyakini tahun ini, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2020 akan lebih besar dari penurunan 5,3% pada triwulan I 2020. Pada paruh kedua tahun ini, PDB diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi lagi. Namun, asumsi tersebut juga memasukkan bahwa “penyebaran virus corona tidak akan meningkat secara signifikan pada paruh kedua tahun ini.”

ISTAT memperkirakan tingkat pengangguran tahun ini rata-rata 9,6%, lebih rendah dari perkiraan Desember sebesar 9,9%. Alasan menurunnya angka pengangguran adalah seiring dengan perlambatan ekonomi, jumlah orang yang mencari pekerjaan menurun. Menurut laporan dari ISTAT awal bulan ini, sekitar 274.000 pekerjaan hilang di bulan April. Namun, tingkat pengangguran turun menjadi 6,3%. Angka ini merupakan yang terendah dalam dua belas tahun terakhir.

Pasalnya, pasca pandemi Covid-19, masyarakat sudah berhenti mencari pekerjaan. Menurut data Worldometers, Italia saat ini menempati urutan ketujuh di antara kasus Covid-19 global, hingga Senin (8/6/2020) tercatat 234.998 kasus infeksi, 33.899 kematian, dan 165.837 pasien sembuh. Korban tewas di Italia sendiri merupakan yang tertinggi keempat di dunia.

Baca juga : Wisata Alam Terbaik di Italia

Mario Draghi adalah pejabat baru Italia. Orang dengan julukan “Super Mario” ini amat bersahabat dengan profesi beresiko besar . Pada tahun 2012, mantan Presiden Bank Sentral Eropa berhasil menyelamatkan euro dari pelemahan Draghi kini menghadapi tantangan baru, yaitu memulihkan ekonomi Italia dari pandemi COVID-19. Draghi mendapat dukungan dari aliansi tersebut, yang menghabiskan sekitar 200 miliar euro (sekitar 242 miliar dolar AS) anggaran.

Mengutip detik.com, Selasa (16/2/2021), anggaran belanja ini berupa hibah dan pinjaman yang diperoleh Komisi Eropa. Setelah bertahun-tahun mengalami penurunan, Draghi harus menggunakan dana ini untuk mengubah prospek ekonomi Italia. Erik Nielsen, kepala ekonom UniCredit Bank di Italia, mengatakan: “Masalah fundamental paling penting di Italia adalah bahwa mereka tidak tumbuh cukup selama bertahun-tahun.

Pandemi COVID-19 telah memperburuk ekonomi Pisa, yang menyusut 8,8% pada 2019. Kegiatan ekonomi diharapkan dapat dilanjutkan pada tahun 2021 dan akan membantu pertumbuhan ekonomi negara berkembang menjadi 3,4%. Komisi Eropa khawatir ekonomi Italia akan terus tertinggal. Komisi Eropa mengatakan: “Ini terutama benar di Spanyol dan Italia, yang diperkirakan tidak akan mencapai level ini pada akhir tahun 2022.”

Namun, “Super Mario” mendapat manfaat dari melindungi perkembangan ekonomi Italia. Setelah EU menerapkan pelonggaran fiskal, dia diberi wewenang untuk membelanjakan anggaran dalam jumlah besar. Di mana negara-negara kaya menyerahkan uang, Brussel meminjam uang atas nama Italia. Rasio utang Italia saat ini menyumbang 154% dari PDB. Rasio utang domestik Pisa adalah yang kedua setelah Yunani.

Nielsen menilai Draghi harus mendorong pemotongan pajak untuk membuat ekonomi Italia berada di jalurnya. Hal ini juga disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi kerja yang mempengaruhi produktivitas. Pemerintah dapat mendorong masyarakat untuk mencari pekerjaan melalui fasilitas pengurangan pajak, mensubsidi pengasuhan anak, dan memberikan insentif bagi perusahaan yang menyediakan pekerjaan paruh waktu.

Draghi juga perlu menyelesaikan rencana pengeluaran ratusan miliar dolar AS yang dialokasikan oleh Uni Eropa dalam rangka pemulihan ekonomi Italia. Draghi berkata minggu lalu: “Kami memiliki sumber daya luar biasa dari Uni Eropa. Kita mempunyai peluang buat melaksanakan banyak perihal buat negeri kita dan memberikan perhatian khusus untuk generasi mendatang.”

Sambil memperbaiki perekonomian Italia dari pandemi COVID-19, Draghi juga disarankan untuk mengelola politik negaranya dengan baik. Karena khawatir politik akan pecah sebelum pemutaran perdana “Super Mario” di parlemen Italia. Dalam pidatonya di Gedung Senat, Rabu (17/2/2021), dia mengatakan: “Pemerintah akan melakukan reformasi, tetapi juga akan menangani keadaan darurat.” Di sana dia hampir memenangkan dukungan suara bulat untuk Pemerintah Persatuan Nasional yang baru.

Draghi, 73, melompat segera setelah runtuhnya pemerintah kiri-tengah dan dijuluki “Super Mario” sejak dia berjanji untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan euro selama krisis utang 2012. Pada hari Rabu, dia berjanji untuk melawan segalanya.Pandemi telah menewaskan lebih dari 94.000 orang Italia dan memicu resesi ekonomi yang parah. Sementara itu, laju kontraksi ekonomi tahun lalu mencapai hampir 9%.

Draghi mengatakan dalam pidatonya yang berlangsung hampir satu jam: “Hari ini, sama seperti pemerintah pasca perang, adalah mungkin untuk memulai rekonstruksi baru, dan bahkan memiliki tanggung jawab untuk memulai rekonstruksi baru.” Pemerintahan barunya termasuk partai kiri, Silvio Berlusconi Forza Italia, gerakan populis bintang lima (M5S) dan Eurosceptics (aliansi sayap kanan Matteo Salvini).

Draghi mengatakan bahwa mendukungnya berarti berbagi prospek Uni Eropa yang semakin terintegrasi yang akan bergantung pada anggaran publik bersama untuk memberikan dukungan kepada negara-negara di saat resesi ekonomi. Dia menambahkan: “Hari ini, persatuan bukanlah pilihan, persatuan adalah kewajiban.”

Situasi Dramatis

Sumber : onomi.kompas.com

Sejak menjadi Republik, Draghi dilantik sebagai Perdana Menteri ke-30 Italia pada Sabtu (6/2/2021). Pelantikan koalisi mantan Perdana Menteri Giuseppe Conte (Giuseppe Conte) runtuh, pelantikannya mengakhiri krisis politik selama sebulan. Draghi mengatakan pada hari Rabu bahwa dalam situasi yang bergejolak, secara pribadi mengambil alih kepemimpinan Italia adalah periode yang menggairahkan.

Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran varian baru virus korona, yang memicu serangkaian penguncian di kota-kota Italia, Draghi menekankan pentingnya mempercepat vaksinasi. Setelah awal yang kuat pada akhir Desember, olahraga telah melambat dan saat ini hanya 1,3 juta dari 60 juta orang telah menerima dua dosis perawatan yang diperlukan.

Setelah hampir 450.000 orang menganggur tahun lalu, kebanyakan dari mereka perempuan dan kaum muda, Draghi juga menekankan pentingnya melindungi semua pekerja. Namun dia mengatakan adalah salah untuk menyelamatkan semua perusahaan dari kebangkrutan.

Perbaikan yang Lama Ditunggu

Sumber : bbc.com

Tantangan mendesak lainnya adalah mengembangkan rencana untuk menggunakan sumber daya luar biasa yang sebelumnya disebut rencana yang disediakan oleh Uni Eropa. Pemerintah Italia berharap dapat menerima lebih dari 200 miliar euro (sekitar US $ 240 miliar) dana pemulihan virus korona dari Uni Eropa. Tetapi sebagai gantinya, orang berpikir bahwa akan ada reformasi yang berpotensi sulit atau tidak diinginkan.

Draghi berkata: “Sumber daya ini harus digunakan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi kita.” Dia berjanji untuk mereformasi birokrasi Italia yang kaku, labirin hukum perpajakan yang rumit, dan sistem peradilan yang panjang. Selain itu, kita harus memperhatikan pendidikan, mengurangi kesenjangan pekerjaan perempuan, dan mengatasi perubahan iklim.

Draghi membentuk kabinet politisi dan pakar teknis. Portofolio investasi utama yang terkait dengan agenda reformasi UE, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Kehakiman, dan Kementerian Infrastruktur, telah diberikan kepada para teknokrat. Setelah memperdebatkan rencananya, Senat memilih pemerintah Draghi pada Rabu malam waktu setempat. Yakni, sebelum pemungutan suara ulang di House of Commons, Kamis (18/2).

Mengingat berapa banyak partai yang mendukung Draghi, proses pemungutan suara sebagian besar bersifat prosedural. Tetapi ketegangan telah muncul di liga, terutama berkaitan dengan keputusan pemerintah untuk memperpanjang penutupan resor ski beberapa jam sebelum resor ski dibuka kembali pada hari Minggu.

Salvini mengkritik keras keputusan itu, menyerukan miliaran euro untuk memperbaiki orang-orang yang terkena dampak bisnis. Pada saat yang sama, M5S, yang berada di dua pemerintahan pertama di bawah kepemimpinan Giuseppe Conte, masih terpecah dalam keputusan untuk mendukung Draghi. Pada saat yang sama, banyak anggota parlemen M5S mengancam akan memberikan suara menentang oposisi.

Baca juga : Tradisi Menakutkan di India, Membunuh Orang Tua dan Memakan Mayat

Ekonomi Italia Diprediksi Tumbuh pada Kuartal III

Sumber : cnnindonesia.com

Perekonomian Italia diperkirakan akan keluar dari resesi pada kuartal ketiga tahun 2020. Perekonomian negara terbesar ketiga di Eropa tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 15,9% dari kuartal sebelumnya. Badan Pusat Statistik (Istat) Italia menyebutkan, angka tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan pada akhir Oktober tahun lalu yang mencapai 16,1%. Angka ini juga turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara kumulatif, ekonomi Italia turun 8,3% antara Januari dan September 2020. Agence France-Presse mengutip Istat yang mengatakan: “Karena perkiraan keseluruhan ekonomi kuartalan, ekonomi Italia mengalami pemulihan tajam pada kuartal ketiga setelah kontraksi tajam pada kuartal pertama akibat krisis kesehatan.” Istat mengatakan, meski banyak perusahaan yang masih tutup, namun semua sektor perekonomian mulai pulih.

Italia sendiri menjadi negara pertama yang terkena virus corona di Benua Biru awal tahun ini. Pemerintah daerah menerapkan langkah-langkah blokade untuk mencegah penyebaran epidemi. Akibatnya, perekonomian negara-negara Pisa jatuh ke jurang resesi terburuk sejak Perang Dunia Kedua. Tahun ini, ekonomi Italia diperkirakan negatif 9 hingga 11,5%.