5 tempat wisata di italia

5 tempat wisata di italia – Italia adalah negara yang terkenal di dunia di Eropa Selatan, memiliki banyak kota bersejarah yang indah dari segi arsitektur dan sejarah. Tidak diragukan lagi, negara yang berbatasan dengan Prancis dan Swiss ini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler yang dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia.

5 tempat wisata di italia

Sumber : villa-geminiani.com

regionedigitale – Bagi yang berencana menghabiskan liburan di negara ini, sebaiknya buat daftar tempat-tempat yang Anda kunjungi agar tidak bingung, karena Italia memiliki banyak tempat wisata. Dilansir dari tempatwisataunik.com, berikut beberapa Tempat wisata di Italia yang cocok untuk masuk dalam daftar tempat yang harus Anda kunjungi:

1. Colosseum

Sumber : britannica.com

Colosseum selalu menjadi tujuan utama wisatawan ke Roma, Italia. Bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Roma, Italia, bangunan bersejarah ini memiliki keunikan tersendiri. “Colosseum adalah amfiteater terbesar di dunia dan salah satu dari tujuh keajaiban dunia,” kata mantan pemandu wisata Idfi, yang menjelaskan industri pariwisata virtual Italia.

Colosseum dibangun kurang dari 10 tahun yang lalu, dimulai dengan pemerintahan Vespasianus dan diakhiri dengan pemerintahan Titus. Colosseum juga disebut amfetamin lavender selama pemerintahan Flavia. Kapasitas penonton Colosseum adalah 70.000 hingga 80.000 penonton. Gedung pertunjukan telah digunakan sebagai medan perang berkali-kali.

Bangunan ini menampilkan seni pertarungan atau gladiator antara hewan liar dan hewan liar, antara hewan liar dan manusia, dan antara manusia dan manusia. Di gedung pertunjukan seperti ini, narapidana jarang dieksekusi. Akibat gempa di tanah Romawi, bangunan tersebut saat ini masih utuh. Di sekitar Colosseum ada banyak reruntuhan, serta kuburan para pejuang dan tokoh penting di kota Roma kayak Julius Caesar.

Untuk mengunjungi Colosseum, kita bisa membeli tiket seharga sekitar 12 euro. Tiket juga dapat dipesan secara online, disarankan untuk membeli secara online untuk menghindari antrian panjang. “Hanya dengan 12 euro, kita bisa pergi ke tiga area di area Colosseum. Kata Edith, yakni Colosseum, Roman Forum dan Palatine Hill.

Adelphi mengatakan bahwa di sekitar pelataran Colosseum, banyak orang yang berpakaian seperti gladiator berpose. Tentunya mereka tidak hanya berdiri disana, tapi jika kita ingin berfoto bersama, kita harus membayar.

Baca juga : Pulau berhantu di Itali, Poveglia

2. Pantheon

Sumber : ancient.eu

Roma memiliki banyak bangunan yang menarik dan bersejarah, namun jangan sampai Anda melewatkannya saat berwisata ke Italia. Selain stadion, Pantheon merupakan bangunan yang selalu menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Pantheon dikatakan selaku gedung Romawi kuno yang paling terpelihara. Keindahan arsitekturnya tidak hanya memukau wisatawan, tetapi juga karena perubahan sejarah dan fungsinya, dari kuil, dewa Romawi, hingga gereja Katolik.

Menurut CNN, Pantheon adalah bangunan tertua di dunia dan masih digunakan sampai sekarang. Semenjak era ke7, gedung ini berfungsi sebagai gereja Katolik Roma. Bangunan ini dibangun oleh kaisar Romawi Publius Aelius Hadrianus sekitar tahun 125 M dan merupakan bangunan ketiga pada zaman tersebut. Pantheon pertama dibakar sekitar tahun 80 M dan dibangun kembali segera setelah itu, tetapi disambar petir dan dibakar lagi sekitar tahun 110 M. Nasib buruk gedung ini telah menyebabkan rumor bahwa Pantheon adalah gedung terkutuk.

Dinding luarnya mengadopsi motif Yunani kuno, dan pintu masuk serambi dilengkapi dengan puncak berbentuk segitiga dan pilar yang menjulang tinggi. Interiornya luas dan tertutup kubah, yang masih menjadi kubah beton terbesar yang belum selesai dibangun di dunia.

Fungsi Pantheon

Nama Pantheon berarti “dewa”, dan meskipun secara umum dianggap sebagai tempat pemujaan dewa-dewa Romawi, fungsi sebenarnya masih belum diketahui. Ini jarang disebutkan dalam dokumen kuno, dan sejarawan agak bingung tentangnya. Sejarawan arsitektur dan pendidik humaniora Lynn Lancaster mengatakan bahwa meskipun dapat digunakan sebagai kuil, bangunan Romawi biasanya merupakan bangunan serbaguna.

Legenda mengatakan bahwa Pantheon adalah tempat pendiri Roma, Romulus, naik ke surga. Yang lain percaya bahwa Pantheon merupakan tempat kaisar Romawi bisa berbicara dengan para dewa . Luca Mercuri, direktur Pantheon saat ini, mengatakan bahwa terlepas dari fungsinya, seperti banyak prestasi arsitektur Romawi, struktur tersebut telah menjadi “simbol penting kekuatan kekaisaran.”

Memang, arsitektur Romawi pada masa itu mewujudkan kekayaan, kekuatan, dan martabat. Berabad-abad kemudian, dari Gedung Kongres Amerika Serikat di Washington, DC hingga Istana Somerset di London, arsitek neoklasik menyebutkan kombinasi serambi dan kubah Pantheon untuk menginspirasi bangunan dengan nilai serupa.

Gedung Pantheon

Pantheon adalah keajaiban arsitektur Kekaisaran Romawi. Kubah terbuka Pantheon disebut oculus, bahasa Latin untuk “mata”, dengan diameter 9 meter, dan dibangun untuk membawa langit ke dalam gedung. Matahari menyinari bola mata, hujan turun, dan air memercik seperti air terjun. “Tapi itu juga menunjukkan penguasaan geometri dan struktur-mereka bisa membangun kubah dalam skala besar dan presisi sehingga hampir bisa memamerkan fungsinya.”

Di Abad Pertengahan, para pemimpin agama mengungkapkan keraguan tentang kesucian Pantheon. Mereka percaya bahwa Pantheon dibangun oleh setan karena desain arsitekturnya yang khas. Namun nyatanya, bangunan kuno ini tidak dibangun oleh iblis, melainkan oleh proyek konstruksi. Meskipun kelereng putih, kuning, ungu, dan hitam diimpor dari sekitar Mediterania, komponen utama konstruksinya adalah beton – penemuan Romawi – yang memungkinkan arsitek untuk melepaskan kolom penahan beban dan membangun kubah lebar.

Salah satu teknik pembuatan kubah besar yang kokoh adalah dengan menggunakan batu agar lebih ringan pada campuran beton saat mencapai puncak. Batu bata berat dapat digunakan di bagian bawah, dan batuan vulkanik spons ringan dapat ditempatkan di sekitar mata. Lancaster mengatakan bahwa meskipun Pantheon telah mengungkapkan beberapa rahasia desainnya, ia masih menemukan keajaiban dalam detailnya. Seiring berjalannya waktu, matahari bersinar di dalam kubah, bersinar di atas kisi-kisi yang tenggelam seperti matahari yang tenang.

3. Piazza Novona

Sumber : archeoroma.org

Piazza Navona adalah alun-alun yang sangat besar dan indah yang terletak di pusat kota Roma di sebelah barat Pantheon. Apalagi pada sore hari, tempat ini sangat ramai dan menjadi tempat bersantai warga sekitar dan wisatawan. Faktanya, bagian paling menarik dari Piazza Navona adalah sore hari. Di sisi kiri dan kanan Piazza Navona, terdapat deretan bangunan cantik khas Eropa yang bergaya arsitektur Eropa. Tentunya banyak juga restoran di sini, dengan banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin duduk-duduk menikmati makanan khas Italia sambil menikmati pemandangan yang indah, khususnya di sore hari.

Saat berkunjung ke Italia, pasti ada banyak tempat yang tak sabar untuk dikunjungi. Selain itu, Anda juga bisa berkeliling di sini dan beristirahat sambil mencicipi hidangan lokal. Alun-alun bisa menjadi tempat yang ideal untuk dikunjungi. Lokasinya yang berada di pusat kota tentunya akan memudahkan Anda untuk mencapai tempat ini dari mana saja dengan berbagai moda transportasi.

Di Italia sendiri, ada beberapa kotak yang disebut kotak. Piazza Navona adalah salah satu alun-alun paling terkenal di ibu kota Italia. Tempat ini dikelilingi oleh gedung-gedung Eropa yang megah. Anda juga bisa mengagumi keindahan ketiga air mancur yang ada di tempat ini. Jika Anda pernah menonton salah satu film Hollywood terkenal “Angels and Demons”, Piazza Navona adalah salah satu yang menarik.

Alun-alun ini tidak hanya banyak dikunjungi oleh wisatawan, tetapi warga sekitar juga suka bersantai di sini. Para seniman jalanan yang terorganisir dengan baik juga merevitalisasi Piazza Navona dengan kostum aneh mereka. Anda bahkan dapat mengambil foto dengan beberapa euro. Banyak artis jalanan yang sering mendengar pertunjukan musik yang indah dan menambah suasana di sana.

Ada tiga air mancur di Piazza Navona. Air Mancur Empat Sungai, di atas adalah patung Obelisk Domitianus, kemudian Fontana del Moro, kolam memiliki empat inti Tri (Poseidon, tubuh bagian bawah seperti lumba-lumba), dan terakhir air mancur Neptunus. Bagi yang ingin mengagumi ketiga air mancur ini dari dekat, tersedia banyak tempat duduk agar pengunjung tidak bosan berdiri. Selain itu, jika Anda mengunjungi Piazza Navona, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi gereja barok besar Sant’Agnese Agone di belakang Piazza Novana. Anda pasti akan terkejut bahwa gereja ini begitu besar.

4. Castel Sant’ Angelo

Sumber : gourmetaly.com

Padahal, saya sangat familiar dengan awal mula nama Castel Sant’Angelo. Selama Renaisans, siapa yang tidak mengenal pematung, pelukis, pematung, penyair, atau bahkan arsitek? Bagi saya, Michael Angelo adalah orang yang luar biasa. Bangunan dan pahatannya yang indah tersebar di seluruh Roma, dan calon arsitek harus terus belajar darinya. Tapi ini salah.

Castel Sant’Angelo bukanlah makam atau museum karya-karya besar Mhicael Angelo. Castel Sant’Angelo adalah makam Kaisar Romawi Handman dan salah satu keluarganya. Gedung ini berbentuk silinder dan merupakan gedung tertinggi di Roma saat itu. Paus menggunakannya sebagai benteng dan kastil (istana kecil), dan sekarang menjadi museum.

Gedung ini terletak di daerah yang disebut Parco Adriano di Roma, yang merupakan salah satu titik sentral kota Roma saat ini. Lokasinya berada di pinggir sungai di Roma, dan untuk menuju ke sana, Anda harus menyeberangi jembatan khusus untuk menuju ke sana. Bus wisata kami selalu berputar mengelilingi gedung ini, menarik perhatian wisatawan untuk terus memperhatikan detail gedung ini. Castel Sant’Angelo (Castel Sant’Angelo) di tepi Sungai Tiber di Roma adalah gedung tertinggi di Roma pada masa Kaisar Handian. Tentu saja, cantik dan cantik!

Seperti yang saya sebutkan di atas, Castel Sant’Angelo sendiri terletak di tepi kanan Sungai Tiber. Dibangun sekitar 134 Masehi. Bentuknya unik, seperti bulat dan silindris. Setelah saya amati sedikit, ternyata dibandingkan dengan bangunan berbentuk kotak yang saya pilih untuk dibangun, zaman keemasan Roma kuno lebih suka membangun bentuk lingkaran dan silinder yang unik karena lebih mudah untuk dibangun.

Bayangkan, bahkan hingga hari ini, sebagai arsitek atau ahli konstruksi, mereka masih memilih untuk membangun bangunan berdasarkan bujur sangkar daripada lingkaran atau silinder. Mengapa?

Karena bangunan akan dibangun dalam bentuk alas melingkar atau silinder, maka diperlukan ketelitian banyak lekukan dengan diameter dan bentuk. Mengingat bagian bawah bangunan kotak, maka mudah untuk menghitung bangunan. Berbeda dari bangunan dengan alas bulat atau silinder! Perhitungan konstruksi akan sangat sulit dan membutuhkan konstruksi yang tepat.

Konsep arsitektur unik makam Kaisar Han dan Jerman. Sulit untuk membangunnya dengan konsep dasar bangunan melingkar atau melingkar dan tanjakan. Oleh karena itu menurut pengamatan saya, bangsa Romawi kuno ini memang bangsa yang besar dan cerdas.Meski banyak kesusahan dan permasalahan dalam “kesombongan” sebuah negara besar, namun memiliki ciri khas sebagai bangsa yang mampu bertahan hidup karena keutamaannya. keunikan. ‘Konsep artistik’ dan ‘perubahan’.

Baca juga : 5 Tempat Wisata di India yang Menarik Untuk di Kunjungi

5. Trevi Fountain

Sumber : cnn.com

Air mancur Trevi merupakan air mancur di distrik Trevi Roma, Italia, didesain oleh arsitek Italia Nicola Salvi serta dituntaskan oleh Pietro Bracci. Dengan tinggi 263 meter (863 kaki) dan lebar 4.915 meter (16.125 kaki), ini adalah air mancur Barok tertinggi di kota dan salah satu air mancur paling terkenal di dunia. Air mancur telah muncul di beberapa film terkenal, termasuk film Federico Fellini “La Dolce Vita”.

Sejarah Air Mancur Trevi (Air Mancur Trevi)

Air Mancur Trevi diciptakan oleh arsitek Nicola Salvi pada masa pemerintahan Paus Clement XII pada tahun 1732. Pada 1751, Nicolas wafat, dan mahakaryanya dilanjutkan oleh Giuseppe Pannini yang selesai pada 1762. Selain melengkapi kolam harapan, Pannini juga mengubah konsep asli pembuatan patung di samping kolam harapan.

Pada tahun 1998, Air Mancur Trevi diperbaiki oleh pengrajin dan dilengkapi dengan pompa sirkulasi. Pada Januari 2013, perusahaan mode Italia Fendi akan menyediakan dana 2,2 juta euro untuk seluruh pemulihan air mancur dalam waktu 20 bulan. Pekerjaan ini dimulai pada Juni 2014 dan selesai pada November 2015.

Bahan pembuatan Trevi Fountain

Air Mancur Trevi sebagian besar terbuat dari batu Travertin, yang ditambang di dekat kota Tivoli, sekitar 22 mil dari Roma Timur. Batu ini merupakan sejenis batu kapur yang tersusun dari kalsium karbonat. Ciri yang membedakan batu ini adalah permukaannya yang berserat atau konsentris, dan memiliki warna putih, coklat atau bahkan krem. Jenis batu ini sering digunakan sebagai bahan bangunan oleh masyarakat Italia. Ada beberapa bangunan di Roma yang menggunakan batu ini, yang terbesar adalah Colosseum di Roma.

Mitos melempar koin di Air Mancur Trevi

Ada mitos bahwa kita akan beruntung jika kita melempar koin di bahu kiri dengan tangan kanan kita. Jika turis melempar koin, dia akan kembali ke Roma. Jika dia melempar dua koin, pelempar akan jatuh cinta dengan gadis cantik atau laki-laki tampan. Jika dia melempar tiga koin, pelempar akan menikahi perempuan atau laki-laki di Roma . Karena maraknya mitos ini, sutradara terkenal Amerika Jean Negulesco (Jean Negulesco) membuat film komedi romantis berjudul “Three Coins in a Fountain” pada tahun 1954. Diperkirakan sekitar 3.000 euro diinvestasikan di air mancur setiap hari. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa supermarket di Roma.